Pengikut

Senin, 04 Januari 2016

SEJARAH DAN ASAL-USUL BUNGA TULIP

    bunga tulip,siapa sih yang gak tahu bunga ini?yup buga ini terkenal sebagai ciri khas dari negara kincir angin yaitu belanda.belum tau bunga tulip itu kaya apa?sejarahnya gimana?ada berapa jenis sih bunga tulip itu?
yuk cek semuanya dibawah!

Asal-usul Bunga Tulip

 

bunga bernama latin Tulipa prominence ini. Kota yang selalu dikunjungi untuk melihat keindahan tulip di negeri Belanda adalah kota Anna Paulowna. Kota ini terletak di Belanda Utara (Noord Holland). Di kota ini, banyak terdapat taman-taman bunga tulip yang menawarkan panorama estetik khas kebun bunga tulip.

Kendati sangat identik dengan negeri Belanda, ternyata bunga tulip bukanlah bunga asli Belanda. Bunga ini sebetulnya berasal dari Asia Tengah. Bunga tulip dahulunya dalah bunga yang tumbuh secara liar di kawasan Pegunungan Pamir, stepa di Kazakhstan, dan Pegunungan Hindu Kush. Karena keindahannya dan kecantikannya, bunga tulip kemudian mampu memikat Kerajaan Ottoman Turki, sehingga pada tahun 1080 mereka mulai membudidayakannya.

 Karena kecantikannya, bunga tulip kemudian mulai populer dan pembudidayaannya merambah daerah-daerah lain di sekitaran Asia Tengah, seperti Rusia, pesisir Laut Hitam, dan Krimea. Kepopuleran ini terjadi karena bunga tulip seringkali disanjung-sanjung dalam berbagai puisi. Pada abad ke 12 misalnya, Omarr Khayam membuat sebuah puisi berjudul “Tulip Bunga Surga”. Selanjutnya, pada abad ke 13, keindahan bunga tulip dijadikan penggalan syair oleh beberapa penyair sufi. Hingga akhirnya pada tahun 1500-an, tulip mulai diperkenalkan ke Austria (Eropa Timur), dimana pada saat itu, daerah ini berada di bawah kekuasaan Turki Ustmany.

Sejarah Bunga Tulip

Pada tahun 1592, seorang duta besar Austria yaitu Ogier Ghiselain de Busbecq membawa koleksi biji bunga tulip dari Wina. Biji-biji tersebut kemudian diberikan kepada temannya yang seorang ahli perkebunan Belanda yakni Carolus Clusius. Biji-biji tersebut kemudian ditanam dikebun praktik Universitas Leiden, Belanda pada tahun 1593.Karena hal itu, Carolus Clusius dikemudian hari menjadi tokoh besar dalam sejarah bunga tulip di Eropa.
Carolus sangat tertarik dengan keindahan bunga tulip yang ditanamnya. Berbekal pengetahun yang dimilikinya, Carolus kemudian melakukan penelitian untuk memperoleh variasi warna bunga tulip baru. Penelitianpun berhasil, beberapa variasi warna tulip baru diperoleh Carolus. Tampilan bunga tulip yang awalnya sudah indah, semakin menjadi lebih indah berkat penelitian yang dilakukan oleh Carolus. Melihat keindahan warna tersebut, banyak orang-orang disekitar Carolus yang ingin membeli bunga hasil penelitinnya itu. Sebagian besar justru menginginkan Carolus menjual benih bunga tulip tersebut untuk dibudidayakan kembali. Dan sejak saat itulah bunga tulip menjadi populer di negeri Belanda. Sejak saat itu jugalah, sudut-sudut kota dipenuhi dengan pemandangan bunga tulip yang indah dan menawan.



ada musim gugur 1593, Carolus Clusius, dibantu oleh Cluyt, seorang ahli botani yang terampil, menanam beberapa biji tulip di Leiden dan dengan demikian memperkenalkan tulip ke Belanda. Kemudian Belanda mempertimbangkan tindakan ini sebagai hari kelahiran bunga tulip mereka dan menempatkan Carolus Clusius menjadi tokoh kunci dalam sejarah tulip di Eropa. Tulip tersebut kemudian menjadi asal muasal industri tulip yang dikembangkan hingga dewasa ini.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/isharyanto/tulip-awalnya-bukan-dari-belanda_552be4396ea83461538b45b6
Kebanyakan orang termasuk warganegara Belanda percaya bahwa tulip awalnya berasal dari Turki dengan memperhatikan habitat alami mereka. Kata tulip berasal dari bahasa Turki tülbend yang berarti “sorban”. Tetapi hanya memuat sebagian fakta. Mayoritas tulip yang dikembangkan dan dibudidayakan di Belanda berasal dari daerah yang sekarang dianggap sebagai bagian dari Rusia, sekitar Laut Hitam, di Crimea, dan dari stepa di utara Kaukasus. Tapi di tahun 1500-an ketika tulip pertama kali diperkenalkan ke Eropa, daerah ini menjadi bagian dari kekuasaan Turki Ustmany. Sebelum tulip mencapai Eropa, mereka telah menjadi bagian dari sejarah budaya di Persia. Para pakar sekarang percaya bahwa Turki telah menanam tulip bahkan sejak abad ke-10 M. Pada tahun 1100 tulip digunakan sebagai inisial dari Alkitab Italia. Pada abad ke-12 Omarr Khayam menulis puisi tentang tulip. Pada abad ke-13 penyair dan sufi Turki, Rumi, memuja tulip dalam banyak syair. Tulip sangat populer masa pemerintahan Khalifah Sulaiman. Ia memerintah 1520-1566 pada "zaman keemasan dan keagungan kekuasaan Ustmany " yang wilayahnya membentang dari Tripoli ke Teluk Persia dan meliputi Hongaria. Beberapa orang menyebut kurun waktu ini sebagai “Abad Tulip.” Ogier Ghiselain de Busbecq, duta besar Austria pada masa pemerintahan Raja Ferdinand I untuk Turki pertama kali menjumpai tulip. De Busbecq adalah orang Barat pertama yang menyebutkan keberadaan tulip secara tertulis. Pada pertengahan 1500-an, ia membawa kembali koleksi biji dan bunga tulip ke Wina dan diberikan kepada beberapa temannya antara lain Carolus Clusius, seorang pakar perkebunan. Ahli botani Carolus Clusius hidup 1526-1609 dan telah mendapat pengakuan besar untuk karyanya berupa tanaman obat di Praha dan Wina, ia menerima posisi sebagai kepala botani universitas Leiden di Belanda pada tahun 1593. Pada musim gugur 1593, Carolus Clusius, dibantu oleh Cluyt, seorang ahli botani yang terampil, menanam beberapa biji tulip di Leiden dan dengan demikian memperkenalkan tulip ke Belanda. Kemudian Belanda mempertimbangkan tindakan ini sebagai hari kelahiran bunga tulip mereka dan menempatkan Carolus Clusius menjadi tokoh kunci dalam sejarah tulip di Eropa. Tulip tersebut kemudian menjadi asal muasal industri tulip yang dikembangkan hingga dewasa ini. Clusius bereksperimen untuk menghasilkan variasi warna baru bunga tulip. Ia membudidayakan tulip dengan kombinasi warna baru yang memberikan efek penting. Yang paling elegan dan berwarna cerah dari varietas tulip baru menjadi barang yang sangat populer tapi mahal. Clusius tampaknya telah melihat nilai tulip dari perspektif ilmiah. Ia menolak untuk berbagi pengetahuan ini atau untuk menjajaki kemungkinan menawarkan tulip secara komersial. Tapi ada orang yang melihat itu sebagai kemungkinan yang baik untuk menghasilkan uang. Mereka ingin mendapatkan beberapa benih untuk mengolah dan menjualnya. Tapi Clusius tetap menolak. Beberapa orang yang frustrasi bersekongkol dan mencuri sejumlah koleksi tulip Clusius. Tindakan ini yang dianggap kemungkinan awal pertumbuhan industri tulip di Belanda. Naluri khas orang Belanda akan tumbuh-tumbuhan dan didukung oleh keterampilan bisnis menyebabkan industri kemudian berorientasi ekspor yang saat ini mempekerjakan ratusan orang dan merupakan penghasil utama devisa. Tidaklah mungkin untuk menentukan dengan pasti spesies tulip pertama yang ditanam dan dibudidayakan di Leiden. Hal ini karena orang-orang Turki sudah membudidayakan tulip setidaknya sejak zaman Sultan Suleiman. Oleh karena itu secara umum diasumsikan bahwa tidak semua varietas asli tulip adalah spesies yang sebenarnya. Kemungkinan besar beberapa hasil persilangan bibit tulip Turki menjadi bagian dari koleksi Clusius. Budidaya tulip di Belanda sebagai usaha komersial perlahan-lahan mulai tumbuh sejak tahun 1600-an. Leiden dan Harlem adalah wilayah utama budidaya. Pada awalnya persediaan tulip masih langka. Orang kaya berambisi untuk memilikinya. Tulip menjadi simbol status sosial. Hanya kaum bangsawan dan pedagang terkaya yang bisa membelinya.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/isharyanto/tulip-awalnya-bukan-dari-belanda_552be4396ea83461538b45b6
Kebanyakan orang termasuk warganegara Belanda percaya bahwa tulip awalnya berasal dari Turki dengan memperhatikan habitat alami mereka. Kata tulip berasal dari bahasa Turki tülbend yang berarti “sorban”. Tetapi hanya memuat sebagian fakta. Mayoritas tulip yang dikembangkan dan dibudidayakan di Belanda berasal dari daerah yang sekarang dianggap sebagai bagian dari Rusia, sekitar Laut Hitam, di Crimea, dan dari stepa di utara Kaukasus. Tapi di tahun 1500-an ketika tulip pertama kali diperkenalkan ke Eropa, daerah ini menjadi bagian dari kekuasaan Turki Ustmany. Sebelum tulip mencapai Eropa, mereka telah menjadi bagian dari sejarah budaya di Persia. Para pakar sekarang percaya bahwa Turki telah menanam tulip bahkan sejak abad ke-10 M. Pada tahun 1100 tulip digunakan sebagai inisial dari Alkitab Italia. Pada abad ke-12 Omarr Khayam menulis puisi tentang tulip. Pada abad ke-13 penyair dan sufi Turki, Rumi, memuja tulip dalam banyak syair. Tulip sangat populer masa pemerintahan Khalifah Sulaiman. Ia memerintah 1520-1566 pada "zaman keemasan dan keagungan kekuasaan Ustmany " yang wilayahnya membentang dari Tripoli ke Teluk Persia dan meliputi Hongaria. Beberapa orang menyebut kurun waktu ini sebagai “Abad Tulip.” Ogier Ghiselain de Busbecq, duta besar Austria pada masa pemerintahan Raja Ferdinand I untuk Turki pertama kali menjumpai tulip. De Busbecq adalah orang Barat pertama yang menyebutkan keberadaan tulip secara tertulis. Pada pertengahan 1500-an, ia membawa kembali koleksi biji dan bunga tulip ke Wina dan diberikan kepada beberapa temannya antara lain Carolus Clusius, seorang pakar perkebunan. Ahli botani Carolus Clusius hidup 1526-1609 dan telah mendapat pengakuan besar untuk karyanya berupa tanaman obat di Praha dan Wina, ia menerima posisi sebagai kepala botani universitas Leiden di Belanda pada tahun 1593. Pada musim gugur 1593, Carolus Clusius, dibantu oleh Cluyt, seorang ahli botani yang terampil, menanam beberapa biji tulip di Leiden dan dengan demikian memperkenalkan tulip ke Belanda. Kemudian Belanda mempertimbangkan tindakan ini sebagai hari kelahiran bunga tulip mereka dan menempatkan Carolus Clusius menjadi tokoh kunci dalam sejarah tulip di Eropa. Tulip tersebut kemudian menjadi asal muasal industri tulip yang dikembangkan hingga dewasa ini. Clusius bereksperimen untuk menghasilkan variasi warna baru bunga tulip. Ia membudidayakan tulip dengan kombinasi warna baru yang memberikan efek penting. Yang paling elegan dan berwarna cerah dari varietas tulip baru menjadi barang yang sangat populer tapi mahal. Clusius tampaknya telah melihat nilai tulip dari perspektif ilmiah. Ia menolak untuk berbagi pengetahuan ini atau untuk menjajaki kemungkinan menawarkan tulip secara komersial. Tapi ada orang yang melihat itu sebagai kemungkinan yang baik untuk menghasilkan uang. Mereka ingin mendapatkan beberapa benih untuk mengolah dan menjualnya. Tapi Clusius tetap menolak. Beberapa orang yang frustrasi bersekongkol dan mencuri sejumlah koleksi tulip Clusius. Tindakan ini yang dianggap kemungkinan awal pertumbuhan industri tulip di Belanda. Naluri khas orang Belanda akan tumbuh-tumbuhan dan didukung oleh keterampilan bisnis menyebabkan industri kemudian berorientasi ekspor yang saat ini mempekerjakan ratusan orang dan merupakan penghasil utama devisa. Tidaklah mungkin untuk menentukan dengan pasti spesies tulip pertama yang ditanam dan dibudidayakan di Leiden. Hal ini karena orang-orang Turki sudah membudidayakan tulip setidaknya sejak zaman Sultan Suleiman. Oleh karena itu secara umum diasumsikan bahwa tidak semua varietas asli tulip adalah spesies yang sebenarnya. Kemungkinan besar beberapa hasil persilangan bibit tulip Turki menjadi bagian dari koleksi Clusius. Budidaya tulip di Belanda sebagai usaha komersial perlahan-lahan mulai tumbuh sejak tahun 1600-an. Leiden dan Harlem adalah wilayah utama budidaya. Pada awalnya persediaan tulip masih langka. Orang kaya berambisi untuk memilikinya. Tulip menjadi simbol status sosial. Hanya kaum bangsawan dan pedagang terkaya yang bisa membelinya.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/isharyanto/tulip-awalnya-bukan-dari-belanda_552be4396ea83461538b45b6
 Bunga tulip saat ini telah berkembang menjadi lebih dari 3.000 varietas dengan variasi warna dan bentuk yang berbeda-beda. Dan belanda menjadi satu-satunya negara produsen bunga tulip.kebayangkan banyak banget macamnya?setelah baca artikel ini pasti bikin anda tambah sukakan sama bunga tulip?.





copy from:
mydreamheaven.wordpress.com
100gambarbunga.blogspot.com





Tidak ada komentar:

Posting Komentar